Budaya Indonesia Yang Di Akui UNESCO

3. Batik



Batik merupakan karya seni yang dihasilkan dari penulisan gambar atau ragam

hias pada media apapun dengan menggunakan lilin panas dengan menggunakan

canthing, batik biasanya digambar pada kain katun dan juga sutra. Kesenian

batik sudah dikenal sejak zaman kerajaan majapahit dan terus pada

kerajaan-kerajaan berikutnya. Perjuangan Indonesia untuk mendapatkan

pengakuan dunia atas batik sebagai warisan budaya asli Indonesia tidaklah

mudah, namun perjuangan tersebut tidak sia-sia dan pada akhirnya membuahkan

hasil. 6 negara yang merupakan perwakilan dari UNESCO telah melakukan

pengkajian terhadap budaya batik. Kemudian setelah melakukan pengkajian dan

verifikasi selama tiga tahun, akhirnya batik diakui sebagai budaya

Indonesia tepatnya pada tahun 2009. Batik yang diakui UNESCO sebagai

warisan budaya dari Indonesia bukan hanya batik jawa, tapi juga batik-batik

di Indonesia.



4. Angklung



Angklung adalah alat musik daerah yang berasal dari jawa barat dan telah

terdaftar sebagai "Karya Agung Warisan Budaya Lisan Non Bendawi Manusia"

oleh UNESCO sejak november 2010. Angklung merupakan alat musik multitonal

atau bernada ganda yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat jawa

barat. Terbuat dari tabung bambu hitam atau putih berbentuk bilah dan untuk

menghasilkan bunyi yaitu dengan cara digoyangkan, dimana bunyi keluar

karena benturan badan pipa bambu. Alat musik ini dikenal masyarakat sunda

sejak zaman kerajaan sunda, salah satunya sebagai pemicu semangat dalam

pertempuran. Angklung berkembang dengan menyebar keseluruhan wilayah

Indonesia terutama jawa, kalimantan, dan sumatera. Pada tahun 1966 salah

satu tokoh angklung ternama yaitu Udjo Ngalagena mulai mengajarkan

bagaimana cara bermain angklung kepada banyak orang dari berbagai

komunitas.



5. Tari Saman



Tari Saman merupakan sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk

merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat, syair dalam tari saman

menggunakan bahasa Gayo yang pengungkapannya dilakukan secara bersama dan

berkesinambungan. Selain itu Tari Saman juga digunakan untuk merayakan

kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan bahwa

tari Saman di aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang

ulama yang berasal dari Gayo, Aceh Tenggara. Dimana ketika menyebarkan

agama islam Syekh Saman mempelajari tarian melayu kuno kemudian

menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah

islam, demi memudahkan dakwahnya. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai

"Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia" pada tanggal 24

november 2011. Tari ini merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan

yang mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan,

kekompakan, serta kebersamaan. Menggunakan dua unsur gerak yg menjadi unsur

dasar, yaitu tepuk tangan dan tepuk dada. Pada umumnya tari saman dilakukan

oleh belasan laki-laki berjumlah ganjil, pendapat lain mengatakan bahwa

tarian ini dilakukan kurang lebih 10 orang, diantaranya 8 penari dan 2

orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Namun dalam perkembangannya

ada anggapan bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak bila dilakukan

oleh penari dalam jumlah yang banyak.



6. Noken



Noken merupakan tas tradisional masyarakat papua yang dibawa menggunakan

kepala dan terbuat dari serat kulit kayu. Tas ini biasa digunakan

masyarakat Papua untuk membawa hasil pertanian, seperti sayuran dan

umbi-umbian, serta untuk membawa dagangan ke pasar. Karena keunikannya yang

dibawa menggunakan kepala, Noken papua ditetapkan sebagai warisan

kebudayaan tak benda oleh UNESCO. Tas ini sendiri memiliki simbol kehidupan

yang baik, perdamaian, serta kesuburan masyarakat di tanah papua. Untuk

membuat Noken ini cukup rumit, karena tidak menggunakan mesin. Kayu di

olah, di keringkan, kemudian di pintal menjadi benang. Warna Noken dibuat

dati warna alami. Proses pembuatan mencapai 1 sampai 2 minggu, besar sampai

3 minggu. Hanya wanita asli papulah yang berkak untuk membuat Noken. Wanita

yang menguasai pembuatan Noken menunjuk bahwa ia telah dewasa dan telah

diperbolehkan untuk menikah.



Itulah beberapa Budaya Indonesia yang di akui UNESCO. Dengan artikel ini

semoga bermanfaat dan membuat kita semakin mencintai budaya kita sendiri,

karena kalau bukan kita siapa lagi?



Sumber: Spotlite



Kata Kunci:

Budaya Indonesia yang di akui UNESCO, Budaya Indonesia yang di akui UNESCO,

Budaya Indonesia yang di akui UNESCO, Budaya Indonesia yang di akui UNESCO,

Budaya Indonesia yang di akui UNESCO.
Tags :
Share this article please, on :
Share on fb Tweet Share on G+

0 Response to "Budaya Indonesia Yang Di Akui UNESCO"

Post a Comment

Powered by Blogger.